radimel 2

ads2

Friday, 12 December 2014

Tutorial make catchment area for mine dewatering/drainage with surfer

Created contour / topography map , cross section and catchment area


Untuk menganalisa kemungkinan aliran air yang terjadi pada areal penambangan sangat dibutuhkan untuk memprediksikan debit air yang akan masuk sehingga dapat dikendalikan dan tidak mengakibatkan genangan pada front kerja. Genangan atau kondisi front kerja yang terganggu karena keberadaan air dapat menghambat kegiatan penambangan. Untuk memprediksikan areal yang terdampak dapat dengan menggunakan software golden software surfer 12 

berikut langkah dalam pembuatan dari mulai membentuk contour sampai dengan menentukan catchment dan luasannya :
·         Open surfer 12
·         Cek data File- open – pilih ASCII file anda (exp .dat) cek posisi kolom koordinat x,y,z). jika anda hanya memiliki digital map bukan data koordinat (ASCII file) silahkan di extract terlebih dahulu (lihat posting sebelumnya extract map to ASCII file) 
Untuk dapat membentuk contour dengan surfer 12 terlebih dahulu data koordinat (ASCII) file diubah ke bentuk grid
·         Point to grid – data, langkah ini akan membuka kotak open data, buka file .data – open  ini akan memunculkan kotak grid data – Oke
·         Pada kotak grid data atur lokasi koordinat x,y,z  sesuai pada point 2 – Ok
·         Point to map – new – contour map – open grid pilih file grd sesuai dgn point 4 – open
·         Klik kiri pada peta yang telah dibuat
·         Point to map – add – watershed layer – pilih file grd sesuai dgn point 4 – open
·         Setelah daerah tangkapan  hujan (catchment area) telah ditentukan maka selanjutnya perlu dilakukan perhitungan luasan daerah tersebut, untuk menghitung luasan daerah dengan geometri atau dimensi yang tidak beraturan tidak dapat dilakukan dengan cepat jika menggunakan surfer, untuk mempermudah maka perhitungan luasannya dapat dilakukan dengan menggunakan autocad untuk itu terlebih dahulu perlu dilakukan conversi dari srf ke dxf
·         Simpan file dalam format srf
·         Point to file – export – pada kotak expot ganti format pada save as type dengan dxf – save – export option – OK
·         Buka file dxf yang telah disimpan sebelumnya, bila peta tidak terlihat pada keybord anda tekan z enter E enter
Setelah peta muncul pastikan polyline daerah tangkapan hujan anda berupa polyline tertutup atau berupa boundary
Jika daerah tangkapan tersebut tidak berupa boundary, maka perlu diubah ke bentuk boundary untuk dapat diketahui luasannya
·         Point ke quicksurf – utilities – polyline utilities – created boundary poly – select (pilih polyline yang akan di gabung) – klik kanan
Setelah langkah diatas maka telah terbentuk boundary poly hanya saja belum dapat diketahui luasannya karena boundary tersebut masih berupa polyline 3D untuk itu perlu diubah kembali ke bentuk 2D lakukan langkah di bawah ini
·         Point ke quicksurf – utilities – polyline utilities – make 2D poly – select (pilih boundary) – klik kanan – enter elevation (tulis 0) – klik kanan
·         Klik boundary / polyline – klik kanan pilih properties – langkah ini akan memunculkan properties box – scroll – lihat dibagian geometry – area
Luasan catchment area merupakan angka yang terdapat dibagian area sesuai langkah diatas
Demikian langkah langkah dalam menentukan luasan catchment area, setelah cathment area diperoleh, maka dapat diprediksi debit air yang akan masuk ke lokasi tersebut. untuk memperkecil luas catchment area dapat dilakukan dengan menerapkan  saluran / system drainage untuk memperkecil luasan catchment area sehingga debit air yang masuk dapat di kurangi. Perlu diperhatikan saat mendesign system drainage, volume dari system drainage tersebut haruslah dapat menampung debit air yang akan masuk dari catchment area yang dilakukan pemotongan tersebut jika tidak maka usaha untuk memperkecil cathment area tersebut kemungkinan akan gagal.

Demikian semoga bermanfaat
surfer 12 dapat didonwload linknya di sini :

No comments:

Post a Comment

//go.ad2up.com/afu.php?id=443944