radimel 2

ads2

Monday 29 December 2014

penanganan air tambang (mine drainage &mine dewatering) 1

Penanganan air tambang





Dalam proses penambangan sering kali dijumpai kendala berupa tergenangnya front kerja, hal ini dapat mengakibatkan terhambat bahkan terhentinya kegiatan penambangan. Penanganan air tambang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain dengan menggunakan system drainage dan system dewatering.
Penerapan kedua sistem tersebut dapat dilakukan secara kombinasi ataupun hanya menerapkan salah satu system saja.
Permasalahan yang terjadi berkaitan dengan air tambang antara lain :
§  Sump yang digunakan tidak dapat menampung debit air yang masuk ke dalam tambang (sump meluap)
§  Debit air yang masuk terlalu besar
§  Perlu dilakukan pengeringan terhadap pit yang akan dilakukan penambangan kembali
§  Kombinasi pompa yang kurang sesuai sehingga tidak dapat menangani air yang masuk ke dalam pit
§  Lokasi sump yang kurang sesuai sehingga penganan air tambang tidak optimal
§  Kedalaman pit yang terlalu dalam sehingga tidak sesuai dengan kemampuan pompa
§  System drainage yang tidak dapat menangani debit air limpasan (system drainage meluap)
§  Lokasi system drainage yang kurang tepat

Ada beberapa pencegahan / solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi atau mencegah hal tersebut diatas antara lain :
§  Perlu dilakukan design sump yang sesuai dengan debit air limpasan dan debit pompa yang ada sehingga sump tersebut dapat menampung debit air yang masuk pada durasi dan intensitas maksimum
§  Debit air yang masuk dipengaruhi oleh intensitas hujan yang terjadi dan luasan catchment area (untuk mengukur luasan catchment area lihat posting sebelumnya Penangan air tambang). Untuk memperkecil catchment area dapat dilakukan dengan memotong catchment dalam hal ini menerapkan system drainage (saluran).
Dengan diperkecilnya catchment area tersebut maka debit air yang harus di tangani dapat lebih kecil pula akibatnya dimensi sump dapat diperkecil atau dapat mengurangi jumlah pompa yang digunakan. Kesemua hal tersebut pada akhirnya akan mengurangi biaya operasional penanganan air tambang.
§  Ada kalanya suatu areal penambangan ditinggalkan kemudian setelah beberapa waktu kemudian lokasi tersebut ditambang kembali. Akibat ditinggalkan beberapa waktu tersebut maka terjadi akumulasi air pada pit /areal penambangan yang besarnya menyebabkan tidak dimungkinkannya dilakukan penambangan pada areal tersebut sehingga perlu dilakukan proses pengeringan.
Dalam proses pengeringan tersebut perlu diperhatikan apakah design system dewatering yang akan diterapkan memiliki jangka waktu tertentu ataukah memiliki budget  tertentu/ terbatas
Untuk dewatering dengan jangka waktu tertentu maka perlunya prediksi curah hujan yang tepat. Untuk prediksi curah hujan terlebih dahulu dengan menentukan periode perulangan dengan metode chi square   (chi kuadrat) , penggunaan metode ini juga dapat menentukan metode yang tepat untuk perhitungan curah hujan.
Setelah diketahui periode perulangan dan metode perhitungan curah hujan yang sesuai dengan data pada lokasi tersebut maka dapat diprediksi curah hujan berikutnya. Prediksi curah hujan tersebut penting un tuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan proses pengeringan (dewatering).
Setelah diprediksi waktu yang tepat maka selanjutnya dilakukan penentuan rangkaian dan jumlah pompa yang akan digunakan. Dimana total debit pompa yang digunakan haruslah lebih besar atau sama dengan debit air dalam pit ditambah dengan debit air hujan yang akan masuk ( ditambah dengan debit air tanah jika ada).
§  Jika lokasi pit tidak dimungkinkan untuk pembuatan sump dengan skala besar maka perlu dilakukan desain pompa yang sesuai.
§  Lokasi sump merupakan hal yang sangat penting. Penentuan lokasi sump haruslah dekat dengan front kerja dan harus dipastikan bahwa aliran air akan menuju tepat ke dalam sump, untuk itu perlu dilakukan simulasi pergerakan aliran air.
§  Kedalaman pit yang terlalu dalam dapat mengakibatkan tidak terangkutnya air dari dalam sump ke setting pond. Hal ini dapat dikarenakan head total yang ada tidak sesuai dengan spesifikasi pompa (head total > head yang dapat dihandle pompa sesuai dengan spesifikasi ponpa)
§   System drainage yang tidak dapat menangani debit air limpasan (system drainage meluap) dapat dikarenakan dimensi system drainage (saluran) lebih kecil dari debit air yang masuk, karenanya untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan perhitungan catchment area yang harus ditangani oleh system drainage dengan tepat untuk memperoleh debit air limpasan yang akan masuk ke system drainage sehingga dapat dilakukan design system drainage yang sesuai.
§  Penempatan lokasi drainage haruslah benar-benar tepat agar aliran air dapat diarahkan masuk system drainage tersebut sehingga catchment area dapat diperkecil sesuai dengan keinginan (lihat point 1).  







No comments:

Post a Comment

//go.ad2up.com/afu.php?id=443944